Mental Health
Assalamualaikum wr wb
Selamat sore teman-teman semua, cukup terik sekali cuaca kali ini. Semoga segala aktivitas kalian lancar dan berkah ya. Aamiin
Oke, jadi topik yang mau dibahas itu sudah sering temen-temen denger sebenarnya, menarik memang ketika ditelisik lebih dalam perihal kesehatan mental ini. Masih banyak yang belum paham betul pentingnya kesadaran kesehatan mental atau juga sering disebut mental awereness. Kesehatan mental itu apa si? Menurut penelitian yang saya baca kesehatan mental itu merupakan kemampuan penyesuaian diri terhadap situasi serta menjaga stabilitas diri dalam setiap kondisi. Jika berangkat dari definisi tersebut kesehatan mental sangat berkaitan dengan perubahan kondisi seseorang, karena memang proses dan langkah kehidupan manusia terus berjalan dan berkembang, perlu persiapan dalam segala aspek untuk menghadapi perubahan tersebut.
Setelah menyelesaikan studi S-1 saya, banyak sekali hal yang berubah di kebiasaan hidup, mulai dari penyesuaian diri di lingkungan lama yang sempat ditinggalkan dalam waktu yang cukup lama, memasuki dunia pekerjaan, belum lagi permasalahan krisis kehidupan di seperempat abad atau bahasa kerennya Quarter Life Crisis. Beberapa hal membuat saya dipaksa untuk paham dan mengerti, dipaksa mau, dipaksa untuk meng-iya-kan beberapa situasi dan keadaan. Namun, ternyata beberapa hal yang dipaksakan itu berdampak pada diri saya pribadi. Oke masalah ini nanti kita bahas lebih dalam di judul berikutnya ya hehe..
Balik lagi ke topik perihal kesehatan mental, beberapa faktor yang menyebabkan terganggunggnya kesehatan mental itu beragam, namun umunya permasalahan keluarga, finansial, cinta, dan pekerjaan? atau ada lagi menurut kalian?
Berat banget ya bahasannya, baiklah kali ini saya mau cerita tentang seorang yang dekat dengan kehidupan (*red: ini bukan ghibah ya, anggap saja ini sebagai studi kasus kita) Ada seorang perempuan yang kurang beruntung dalam rumah tangganya, entah karena faktor apa yang membuat rumah tangga mereka pecah, tapi pasca melahirkan dengan ditambah syndrom baby blues yang kerap dialami ibu baru kondisi mentalnya cukup terganggu. Pagi itu dikejutkan dengan amukan si ibu yang menurut saya sudah sampai pada titik membahayakan keselamatan sang anak, wah.. saya membayangkan goncangan seperti apa di hati dan batinnya sampai begitu. Kejadian tersebut membuat saya benar-benar menyadari bahwa kita sangat sangat perlu kesadaran terhadap kesehatan mental mental kita.
Mulai sekarang, apapun yang membuat kalian merasa tertekan yang disampaikan, dilepaskan, jangan memaksa diri kalian terlalu keras. Siapapun yang membuat ketenangan diri kalian goyah, tinggalkan. Kita memang perlu membersamai orang-orang yang kita kasihi, tapi perlu diingat orang tersebut juga tidak berarti bebas memperlakukan kalian seadanya. Tentu dengan tetap mendekatkan diri kepada pemilik kita, agar ketenangan jiwa juga datang dari diri pribadi.
Terima kasih diriku untuk segala hal yang luar biasa, terima kasih kalian yang sudah berjuang, jangan lupa berbahagia, memanjakan dirimu!
Selamat sore, selamat membentuk suasana hangat dengan keluarga, Assalamualaikum wr wb
Komentar
Posting Komentar