Serupa yang Rupawan
Akhir minggu yang biasa saja, begitu mungkin gambaran aku menghabiskan
hari-hariku yang masih senggang. Malam ini di pojok kamar yang tak
seberapa luasnya, yang berpantulan dengan cermin lemari putih miliku,
duduk seorang perempuan yang sedang risau. Wah, berlebihan sekali ya,
hehe padahal hanya karna beberapa produk kosmetiknya yang habis, ..
Perempuan dan rupawan? Bagaimana, bukankah bahasa yang tepat dan nyaman diucapkan? mengapa segala yang berkaitan dengan perempuan selalu rupa dan kecantikan? seolah menjadi perempuan berarti harus menjadi seorang yang cantik nan rupawan. Pembahasan mengenai cantik selalu menjadi hal menyenangkan yang dibicara setiap pertemuan, tentang pakaian apa yang dikenakan, produk kosmetik apa yang digunakan, makanan apa yang dikonsumsi, dan lain sebagainya.
Ramai-ramai mengubah bentuk diri dengan standar cantik di mata sosial, dimana cantik harus putih, harus langsing, dan banyak keharusan lain yang kadang tak sampai hati dan pikiran. Sebentar, apakah ini hanya bentuk pembelaanku, karna aku juga tak masuk sama sekali dengan standar kecantikan tersebut, hehe..
Bukan bukan, aku berbicara secara umum sebagai perempuan kebanyakan, dimana beberapa manusia memang dilahirkan menarik dan cantik sesuai dengan porsinya, dimana menurut Allah adalah sebuah kecukupan dan kesempurnaan yang luar biasa.
Komentar
Posting Komentar